Definisi Dan Sejarah GIS
Geografi adalah ilmu yang mepelajari permukaan bumi dengan menggunakan pendekatan keruangan, ekologi, dan kompleks wilayah. Fenomena yang diamati merupakan dinamika perkembangan dan pembangunan wilayah yang ada dalam keseharian, misalnya informasi mengenai letak dan persebaran dari kejadian-kejadian alamiah maupun fenomena terdapatnya sumber daya. Ketersediaan data yang bersifat geografi, dimana memiliki atribut utama keruangan, akan memudahkan banyak kepentingan.
Sistem Informasi Geografis (bahasa inggris: Geographic Information Systemdisingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.
Aronoff (1989) mendefinisikan SIG sebagai sebuah system berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objek dan fenomena imana lokasi geografi merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis.
Subaryono (2005) mendefinisikan SIG sebagai suatu himpunan terpadu dari hardware, software, data, dan liveware (orang-orang yang bertanggung jawab dalam mendesain, mengimplementasikan, dan menggunakan SIG).
ESRI (Enviromental System Research Institute) mendefinisikan:
“SIG adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografis dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, mengupdate, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi.”
Dalam pengelolaan SIG yang perlu mendapat perhatian tidak hanya sekedar aspek peta digital, meskipun hal ini yang utama. Hal lain yang tidak kalah penting adalah aspek pengelolaan database yang dikandungnya yang merupakan atribut peta.
SIG dapat menyerap dan mengolah data dari bermacam-macam sumber yang memiliki skala dan struktur yang berbeda. Selain itu SIG juga dapat melakukan operasi data-data keruangan yang bersifat kompleks.
Dalam hal implentasi, teknologi SIG dapat juga digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi, dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencanaan untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunakan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.
Aplikasi SIG yang baik adalah apabila aplikasi tersebut dapat menjawab salah satu atau lebih dari lima pertanyaan dasar dibawah ini, yaitu:
- Lokasi, dapat dipergunakan untuk menjawab pertanyaan mengenai lokasi tertentu.
- Kondisi, dapat dipergunakan untuk menjawab pertanyaan mengenai kondisi dari suatu lokasi.
- Tren, untuk melihat tren dari suatu keadaan.
- Pola, dapat dipergunakan untuk membaca gejala-gejala alam dan mempelajarinya
- Permodelan, dapat digunakan untuk menyimpan kondisi-kondisi tertentu dan mempergunakannya untuk memprediksi keadaan di masa yang akan dating maupun memperkirakan apa yang terjadi pada masa lalu.
Aplikasi SIG terlibat dalam berbagai bidang di berbagai disiplin ilmu, diantaranya yaitu:
- Pemetaan tanah dan pemetaan prasarana kota
- Pemetaan kartografi dan peta tematik
- Ukur tanah dan fotogrametri
- Penginderaan jauh dan analisa citra
- Ilmu komputer
- Perecanaan wilayah (planologi)
- Ilmu tanah
- Geografi
Berdasarkan sejarah perkembangannya, SIG dengan cepat menjadi peralatan utama dalam pengelolaan sumber daya alam. SIG banyak digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dengan menunjukkan bermacam-macam pilihan dalam perencanaan pembangunan dan konservasi.
Beberapa contoh aplikasi SIG dalam perencanaan sumber daya alam yaitu:
Pengelolaan dan perencanaan penggunaan lahan
- Eksplorasi mineral
- Studi dampak lingkungan
- Pengeloaan sumber daya air
- Pemetaan bahaya/bencana alam
- Pengeloaan hutan dan kehidupan satwa
- Studi degradasi tanah
- Monitoring penggurunan
(Sumber: Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Desktop dan Web)
Sejarah Pengembangan SIG (Sistem Informasi Geografis)