Selamat datang di website tutorial.atmaluhur.ac.id
L A T E S T P O S T S
-
Menggunakan ArcScene dan Sketchup Untuk Membuat Representasi 3D
-
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB DAERAH
-
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB DAERAH
-
Cara Membuat WebGis Dengan Gis Cloud
-
MEMBANGUN GEODATABASE DI ARCGIS 10
-
Definisi Dan Sejarah GIS
-
PENGINDRAAN JARAK JAUH DALAM SISTEMATIS GEOGRAFI
-
Cara mendigitasi Peta di ArcGIS ArcMap
-
CARA MEMBUAT WEBGIS DENGAN CARTODB
-
Tips Cara Menghemat Baterai Laptop
Menggunakan ArcScene dan Sketchup Untuk Membuat Representasi 3D
kita akn membahas mengenai penggunaan ArcScene untuk membuat representasi 3D dan Sedikit tutorial mengenai Sketch-up. heit jangan kaget, sketch-up juga sangat berguna, apalagi untuk membentuk model-model 3D
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB DAERAH
Sistem Informasi Geografis (SIG)
SIG atau yang dikenal sebagai Geographic Information System (GIS) akhir-akhir
ini mengalami perkembangan yang berarti seiring kemajuan teknologi informasi.
Dengan SIG kita akan dimudahkan dalam melihat fenomena kebumian dengan
perspektif yang lebih baik. SIG mampu mengakomodasi penyimpanan,
pemrosesan, dan penayangan data spasial digital bahkan integrasi data yang
beragam, mulai dari citra satelit, foto udara, peta bahkan data statistik.
Subsistem Utama SIG
SIG terdiri dari empat subsistem utama :
1. Sub-sistem Masukan
Menyediakan data sampai siap dimanfaatkan pengguna berupa peralatan
pemetaan terestris, fotogrametri, digitasi, scanner, dsb.
2. Sub-sistem Database
Digitasi peta dasar pada berbagai wilayah/daerah cakupan dengan berbagai
skala telah dan terus dilakukan dalam rangka membangun sistem database
spasial yang mudah diperbaharui dan digunakan dengan data literal sebagai
komponen utamanya.
3. Sub-sistem Pengolahan Data
Pengolahan data baik vektor maupun raster dapat dilakukan dengan berbagai
software seperti AUTOCAD, ARC/INFO, dll. Pada metode vektor disebut
digitasi sedangkan raster disebut metode overlay. Salah satu karakteristik
software GIS adalah adanya sistem Layer (pelapisan) yang menggabungkan
beberapa unsur informasi (penduduk,jalan, persil tanah, dll).
4. Sub-sistem Penyajian Informasi
Dilakukan dengan berbagai media agar mudah dimanfaatkan pengguna. [6]
Komponen SIG
SIG beroperasi dengan memerlukan komponen-komponen berikut :
1. Orang, yang menjalankan sistem meliputi mengoperasikan, mengembangkan
bahkan memperoleh manfaat dari sistem.
2. Aplikasi, kumpulan prosedur yang digunakan untuk mengolah data menjadi
informasi.
3. Data, data yang digunakan dalam SIG dapat berupa data grafis/spasial berupa
peta, foto udara, citra satelit. Dan data atribut, yaitu data sensus penduduk,
catatan survei, statistik lainnya. SIG juga dikenal adanya basisdata spasial.
4. Software, program komputer yang dibuat khusus dan memiliki kemampuan
pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis dan penayangan data spasial.
5. Hardware, berupa seperangkat komputer yang dapat mendukung
pengoperasian perangkat lunak yang dipergunakan. Termasuk didalamnya
scanner, digitizer, GPS, printer dan plotter. (John E. Harmon, Steven J.
Anderson. 2003)
Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Web (Internet)
SIG merupakan sistem yang dibuat untuk mengintegrasikan data spasial
(peta vektor dan citra dijital), atribut (tabel sistem basisdata), dan properties
penting lainnya. Fungsionalitas SIG yang utama adalah kemampuannya menjawab
hal yang terkait dengan analisis (query).SIG dapat memecahkan masalah analisis
spasial, atribut maupun kombinasinya. Oleh karena itulah, SIG dapat
mengotomatisasikan proses-proses analisis dan pembuatan peta dijital.
Seiring dengan bergesernya waktu, kebutuhan yang bertambah begitu pula
perilaku manusia yang juga cenderung berubah serta didukung teknologi yang
semakin canggih. Hal ini menyebabkan aplikasi SIG mengalami perubahan dalam
konteks lingkungannya, yaitu dari aplikasi stand-alonemenjadi aplikasi berbasis
jaringan atau berbasis internet (web-based). Sehingga aplikasi tersebut dapat
dinikmati oleh pihak lain yang digunakan untuk data sharing, spatial-based
information providerbahkan dapat digunakan sebagai media promosi. Hal inilah
yang menyebabkan banyak pihak termotivasi untuk mengembangkan aplikasi SIG
berbasiskan internet.(Eddy, 2007)
ArcView 3.3
ArcView merupakan salah satu perangkat lunak desktop Sistem Informasi
Geografis dan pemetaan yang telah dikembangkan oleh ESRI. Dengan ArcView,
pengguna dapat memiliki kemampuan untuk melakukan visualisasi, meng-explore, menganalisis data secara geografis.(Eddy, 2002). Kemampuan-kemampuan perangkat SIG ArcView ini secara umum dapat dijabarkan sebagai
berikut :
Pertukaran data.
Melakukan analisis dan operasi-operasi matematis.
Menampilkan Informasi(basisdata) spasial maupun atribut.
Menjawab query spasial maupun atribut.
Melakukan fungsi-fungsi dasar SIG.
Membuat peta tematik.
Berikut tampilan project ArcView.
Project Button
Menuproject
Nama
Project
Command
tipe pada
dokumen
Tipe
Dokumen
ArcView
Gambar 2 : Tampilan Utama ArcView 3.3
Project meupakan window yang paling awal muncul untuk bekerja dengan
ArcView. Menu-menu yang terdapat pada window ini menyediakan fasilitas-failitas untukmengatur project yangakan dibuat.
Pada menu file terdapatpilihan : New, Open, Close, Save, Save as, Extension
,dan Exit.
Pada menu project terdapat pilihan: Properties,Customize, Rename, Delete,
Add table, Import, SQL connect
Pada menu window terdapat pilihan : Tile, Cescade, Show symbol window.
Pada menu help terdapat pilihan : Help topics, How to get help, About
ArcView. (Eddy, 2002)
MapServer
MapServer merupakan aplikasi freeware dan open source yang memungkinkan
kita menampilkan data spasial (peta)diweb. Pada bentuk paling dasar, MapServer
berupa sebuah programCGI (Common Gateway Interface). Programtersebut
akan dieksekusi di web server, dan berdasarkan beberapa parameter tertentu
(terutama konfigurasi dalambentuk file *.map) akan menghasilkan data yang
kemudian akan dikirim ke web browser, baik dalam bentuk gambar peta ataupun
bentuk lain. (Ruslan, 2002).
HTML (Hypertext Markup Language)
HTML (Hyper Text Markup Language) adalah suatu format data yang
digunakan untuk membuat dokumen hypertext yang dapat dibaca dari satu
platform ke platform komputer lainnya tanpa perlu melakukan perubahan apapun.
Dikarenakan dokumen HTML merupakan suatu dokumen teks biasa, sehingga di
platform apapun dokumen tersebut dapat dibaca. Dokumen HTML dibaca oleh
sebuah program browser, browser akan menterjemahkan isi dokumen HTML
menjadi sebuah dokumen yang dapat dibaca oleh pengguna. (Eddy, 2002)
PHP
PHP Hypertext Preprocessor (PHP) merupakan suatu script yang bersifat
yang digunakan untuk membuat sebuah web menjadi lebih menarik, dinamis, dan
interaktif. Dengan PHP kita dapat mengolah data yang diambil dengan sebuah
form, membuat aplikasi-aplikasi tertentu dalam sebuah web, ataupun membuat
database dalam sebuah web.(Betha, 2001)
MySQL
MySQL adalah multi user database yang menggunakan bahasa Structured
Query Language. Database adalah kumpulan data atau segala sesuatu yang
berhubungan dengan data. MySQL adalah salah satu jenis database server yang
sangat terkenal. Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai
dasar untuk mengakses databasenya. Selainitu, MySQL bersifat free (anda tidak
perlu membayar untuk menggunakannya) pada berbagai paltform (kecuali pada
Windows, yang bersifat shareware). (Eddy, 2002)
Macromedia Dreamweaver MX
Macromedia Dreamweaver Mx adalah program aplikasi professional untuk
mengedit HTML secara visual dan mengelola web site serta pages. Karena tampil
secara visual, program aplikasi ini mudah dioperasikan. Fitur-fitur pengeditan
yang ditampilkan secara visual olehMacromedia Dreamweaver MX dapat
mempercepat penambahan desain dan fungsi pada halaman web tanpa harus
menuliskan satu baris kode. Semua elemen di dalam site dapat ditampilkan dan di
drag dari panel-panel (yang terdapat didalam macromedia dreamweaver MX) ke
dalam dokumen secara langsung dan cepat. (Gregorius, 2002)
ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD adalah suatu penyajian data dengan menggunakan Entity dan
Relationship. Merupakan salah satu permodelan data konseptual yang paling
sering digunakan dalam proses pengembangan basisdata bertipe relational. Model
ER sering digunakan sebagai sarana komunikasi antaraperancang basisdata dan
pengguna system selama tahap analisis dari proses pengembangan basisdata
dalam kerangkan pengembangan system informasi secara utuh. Model ER
digunakan untuk mengkonstruksi model data konseptual yang mencerminkan
struktur dan batasan dari basisdata tersebut. (Farid, 2005)
Peta Navigasi
Peta navigasi dapat dianalogikan sebagai diagram alur dalam perancangan
bahasa pemrograman. Peta navigasiberfungsi untuk dapat menggambarkan
dengan jelas hubungan dan rantai kerja seluruh elemen-elemen yang akan
digunakan dalam aplikasi. Dengan peta navigasi, pembuatan sebuah aplikasi dapat
sistematis dan mudah, karena sudah mengetahui alur dari sebuah aplikasi. Peta
navigasi dikelompokkan menjadi 4 struktur yang berbeda, yaitu linier, hirarki, non
linier serta campuran. Pada webgis ini, Penulis menggunakan struktur navigasi
campuran.
PEMBAHASAN
Analisa dan Pembahasan
Untuk membuat webgis daerah pemilihan dan hasil pemilu tahun 2004 dan
2009 pada wilayah DKI Jakarta, sebelumnya terdapat beberapa tahapan yaitu
tahapan analisis dan perancangan. Berikut tahapan-tahapannya :
1. Melakukanpengumpulandata,data diperoleh dari KPUD (Komisi Pemilihan
Umum Daerah) DKI Jakarta. Data tersebutberupadata hasil pemilu legislatif,
pilpres I, pilpres II, mutasi, tambahan, dan jumlah TPS pada pemilu 2004,
serta data pemilih tetap untuk pemilu 2009
2. Setelah data diperoleh, dilakukan analisispada data tersebut. Kemudiandata
tersebut dikelompokkan ke dalamtabel-tabel.
3. Pada tahap perancangan, yang pertama dibuat adalah struktur navigasi webgis.
Berikut struktur navigasi webgisdaerah pemilihan danhasil pemilu tahun
2004 dan 2009 pada wilayah DKI Jakarta :
HalamanUtama
Peta Partai Profil Home
Informasi
mengenai
website
KPU
Parpol 2004
Pencarian
Parpol 2009
Keterangan Parpol Keterangan Parpol
Gambar 3: Struktur navigasi WebGIS
4. Selanjutnya membuat perancangan desain antar muka. Berikut merupakan
tampilan antar muka pada halaman peta :
1
4 Tools
5
2
3
7 Query
6 Legenda
Informasi
8
JUDUL LOGO LOGO
Gambar 4 : Desain antar muka halaman Peta
Halaman Peta merupakan halaman inti dalamWebGIS pemilu ini. Berikut
keterangan dari halaman map pencarian :
(1) : Navigasi
(2) : Combo Box1ke Peta Pemilihan 2004
(3) : Combo Box2 ke Peta Pemilihan 2009
(4) : Tools berisi tools untuk memperbesar (ZoomIn), memperkecil
(Zoomout), Resize(Zoom All), Merubah koordinat peta(Recenter),
dan melihat informasi peta (Query)
(5) : Peta yang ditampilkan
(6) : Legenda Peta berisi keterangan gambar peta
(7) : Query menampilkan informasi hasil query peta
(8) : Informasi menampilkan informasi keterangan hasil pemilu sesuai
dengan wilayah yang inigin di tampilkan.
5. Langkah selanjutnya membuat perancangan basis data, dimulai dengan
melakukan identifikasi semua kebutuhan pengguna yang berhubungan dengan
basisdatanya serta pengumpulan dari semua data dan informasi yang
diperlukan. Lalu mengidentifikasi semua kemungkinan entitas yang ada,
kemudian disajikan dalam bentuk ERD.
Implementasi
Pembuatan webgis ini, menggunakan perangkat lunak ArcView 3.3 untuk
membuat peta dan Macromedia Dreamweaver MX. Berikut tahapan
pembuatannya :
1. Langkah pertama yang dilakukan adalah proses digitasi peta dengan cara
memilih menu pulldown “View | Add Theme Æ “Add Theme”.Kemudian,
arahkan kursor pada direktori dimanafile yang akan ditampilkan berada.
Setelah itu baru bisa memulai prosesdigitasi dengan menggunakan metode on
screen digitizing. Mulai dari wilayah, batas kotamadya/kabupaten, dan batas
kecamatan.
Gambar 6 : Tampilan Dialog Add Theme
3. Data yang di representasikan pada peta hanya berupa data spasial polygon.
Data tersebut yaitu wilayah DKI Jakarta yang terdiri dari 5 kotamadya dan 1
Kabupaten Administratif yaitu KotamadyaJakarta Utara, Jakarta Pusat,
Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Kabupaten Kepulauan
Seribu. Cara membuatnya adalah tambahkan themeyang baru dengan memilih
menu pulldown “View | New Theme”, ketika seperti gambar dibawah ini :
Gambar 7 : Tampilan New Theme Polygon
4. Untuk membuat batas kecamatan menggunakan cara yang samadengan
membuat wilayah kotamadya/kabupaten yaitu dengan menambahkan theme.
Caranya yaitu klik menu view | New theme-> Polygon. Kemudian tentukan
file direktori untuk menyimpan theme yang baru dibuat. Berikut hasil digitasi
theme polygon untuk batas wilayah kecamatan di setiap kotamadya/kabupaten
Gambar 8 : Hasil Digitasi bataskecamatan di wilayah kotamadya
5. Setelah proses pendigitasian, berikutnya membuat tabel pada ArcView dengan
menambahkan sejumlah fieldsyang diperlukan. Cara untuk menambah field
dari tabel atribut yaitu dengan meng-aktifkan terlebih dahulu view dan theme
yang akan ditambah field-nya, Kemudian gunakan menu pulldown“theme |
table” atau langsung meng-klik icon ( ) “Open theme table”. Untuk
menambah field pilih menu pulldown“table | start Editing”kemudian pilih
menu pulldown “Edit | Add Field” hingga kotak dialognya muncul seperti
gambar dibawah ini :
Gambar 9 : Tampilan Field Definition
Lalu tambahkan field kode_kab dengan tipe datanya string dan lebarnya
20, kemudianisikan data-data sesuai dengan fieldyang diperlukan ke dalam tabel,
maka akan hasilnya akan terlihat padagambar dibawah ini. Cara ini dilakukan
untuk semua file hasil digitasi peta yang sudah dilakukan.
Gambar 10 : Tampilan Atributes Theme
6. Untuk memproses file .shp yang merupakan hasil digitasi peta dalam ArcView
yang akan dijalankan dalamweb browser mapserver yang digabungkan
penggunaanya dengan PHP dan HTML. Mapserver menggunakan file *.Map
sebagai file konfigurasi peta.. Berikutpenggalan script untuk menampilkan
Peta Daerah Pemilihan Pemilu DKI Jakarta :
Gambar 11 : Penggalan Script *.Map
7. Pembuatan basis data web GIS ini, menggunakan phpMyAdmin. Pertama
membuat namadari database. Caranya yaitu, isikan box pada create
new database -> create. Kemudian create tabel, isikan namadan field
tabel tersebut, ulangi langkah yang samauntuk membuat tabel yang baru.
Berikut tampilan database beserta namatabel dan field yang
digunakan pada webGIS ini :
Gambar 12 : TampilanStruktur Database kpu
8. Membuat Halaman Website
Dalamwebsite ini semua halaman dan file-file yang dibutuhkan seperti
berkas php dan html, dibuat dengan menggunakan script editor
dreamweaver MX. Untuk membuatnya terlebihdahulu aktifkan aplikasi
dreamweaver MX. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Pilih Program dari menu Start.
Pilih Macromedia dreamweaver MX.
Pada tampilan awal terdapat pilihancreate new, lalu klik PHP.
Setelah melakukan pemilihan jenis file yang akan dikerjakan,
kemudian masukkan kode programuntuk halaman yang diperlukan diatas.
Dan dibuat sesuai dengan perencanaan dan perancangan.
Berikut tampilan peta pada WebGISdaerah pemilihan dan hasil pemilu 2004
dan 2009 untuk wilayah DKI Jakarta :
Gambar 13:Tampilan Halaman Peta
Apabila mengklik link pemilu 2004, pada bagian kanan peta terdapat
pilihan daerah dan hasil pemilu, user dapat memilih daerah dan hasil pemilu
sesuai dengan yang diinginkan, maka akan terproses selanjutnya peta akan
menunjukkan daerahterpilihbegitujuga informasi yang terdapat di dalamnya.
Salah satu contoh proses yang terdapat padalink pemilu 2004 dapat di lihat pada
di bawah ini :
Gambar 14 : Tampilan Link Pemilu 2004
Tools Query digunakan untuk menampilkan informasi mengenai satu
daerah yang ingin di tampilkan. Cukup dengan mengaktifkan tools Query, dan
mengklik peta pada daerah yang diinginkan. Maka akan tampil informasi yang
berkaitan dengan daerah yang telah di pilih. Daerah yang di klik / di pilih akan di
tunjukkan dengan perubahan warna kuning pada dasar petanya. Berikut contoh
salah satu penggunaan tools Query pada Pemilu 2004:
Gambar 15 : Tampilan Penggunaan Query
Evaluasi
Setelah tahapan implementasi maka tahap selanjutnya adalah tahap evaluasi,
diantaranya:
1. Hasil analisis dari implementasi web SIG Daerah Pemilihan dan Hasil Pemilu
Pada Wilayah DKI Jakarta adalah semua fungsi-fungsi dalam sistem sudah
berjalan dengan semestinya dan sesuai dengan rancangan yang diharapkan.
2. Evaluasi jawaban responden, dimana responden merupakan pegawai dari
Kantor KPU Pusat dan KPUD DKI Jakarta, karyawan IT pada beberapa
perusahaan, beberapa anggota partai politik, orang sipil, dan beberapa teman,
setelah menggunakan Web SIG Daerah Pemilihan dan Hasil Pemilu Pada
Wilayah DKI Jakarta maka didapatkan hasil respon dari pengisian kuisioner.
Dengan Skala pengukuran adalah SS (Sangat Setuju), S (Setuju), N (Netral),
TS (Tidak Setuju) dan STS (Sangat Tidak Setuju).
3. Dari hasil respondasi dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Tampilan
webgis menarik dan jelas lebih dari 60%responden. Selain itu, informasi yang
ada pada WebGis mencukupi dan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan
user sebanyak lebih dari 62% yang menyatakan setuju. Tampilan peta yang
menarik dan mudah dipahami sebesar lebih dari 62% responden yang
menyatakan setuju. Data yang ada padawebGis akurat dan responden puas
dengan keakuratan data yang ada sebanyak lebih dari 70%. Navigasi pada
WebGis sudah baik dan navigasi membantu user serta memungkinkan user
baru berinteraksi dengan efektif didukung oleh lebih dari 53% responden.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Setelah melakukan tahap implementasi yaitu pengujian WebGIS dan
menyebarkan angket untuk mengumpulkan jawaban responden mengenai
WebGIS Daerah Pemilihan dan hasil Pemilu tahun 2004 dan 2009 Pada wilayah
DKI Jakarta, dapat disimpulkan bahwa WebGIS sudah berjalan dengan baik dan
dapat menampilkan fungsi-fungsi sesuaidengan rancangan yang diharapkan
Penulis pun menyadari adanya beberapakekurangan pada WebGis ini, di
antaranya tampilan WebGis kurang dipadukan dengan flash agar lebih interaktif,
selain itu data pemilu kurang terinci sampai ke tingkatan nama pemilih.
Semoga adanya webGIS ini dapat memberikan kemudahan bagi banyak
pihak untuk mengetahui daerah penyebaran pemilu yang berada di wilayah
provinsi DKI jakarta. Pihak-pihak tersebut di antaranya, KPU dan KPUD DKI
Jakarta dalam mengelola data pemilu berupa hasil pemilu dan penyebaran data
pemilih tetap. Anggota partai politik juga dapat memanfaatkan webgis ini untuk
mengetahui penyebaran masa pendukung partainya. Sehingga mereka dapat
mengambil keputusan untuk melakukan kampanye pada daerah yang di lihat
banyak mendukung partainya. Selain itu, masyarakat luas dapat mengetahui
rekapitulasi yang akurat mengenai hasil pemilu di setiap putaran.
Saran
Penulis menyadari pembuatan Web Sistem Informasi Geografis Daerah
Pemilihan dan hasil Pemilu tahun 2004 dan 2009 Pada wilayah DKI Jakarta ini
masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan kemampuan dan data yang
dimiliki penulis. Oleh karena itu masih banyak yang harus dikembangkan dalam
web SIG ini, seperti kurang terincinya batasan masalah hanya sampai ke tingkatan
kecamatan, menampilkan informasi atau jurnal yang berkaitan dengan pemilu di
Indonesia, dan lain sebagainya.
Untuk itu diharapkan untuk pengembangan yang ada sekarang, pembaca
dapat mengembangkan serta menyempurnakan lagi web yang sudah ada ini
sehingga nantinya akan lebih berguna, terutama untuk pemilihan umum yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Eddy Prahasta, Membangun Aplikasi Web-Based GIS dengan MapServer,
Informatika, Cetakan Pertama, Bandung, 2007.
[2] Eddy Prahasta, Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis,
Informatika, Cetakan Pertama, Bandung, 2002.
[3] Ruslan Nuryadin., Panduan Menggunakan MapServer, Informatika,
Cetakan Pertama, Bandung, 2005.
[4] Sidik B,Pemograman WEB dengan PHP, Informatika, Cetakan Pertama,
Bandung, 2004.
[5] Eddy Prahasta, Sistem Informasi Geografis Tutorial ArcView, Informatika,
Bandung, cetakan pertama, 2002.
[6] Gregorius Agung, Macromedia Dreamweaver, PT Elex Media Komputindo,
cetakan ketiga, Jakarta, 2002.
[7] http://www.ilmukomputer.com(20 Agustus 2008)
[8] http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Sistem_Informasi_Geografis (1
Oktober 2008)
[9] http://www.maptools.org/ms4w/index.phtml (1Oktober 2008)
[10] http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Jakarta(24 Oktober 2008)
MUHAMMAD SYARIFUDDIN-1211500130-KEL TV-SIG-GASAL2015/2016
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB DAERAH
Subsistem Utama SIG
SIG terdiri dari empat subsistem utama :
1. Sub-sistem Masukan
Menyediakan data sampai siap dimanfaatkan pengguna berupa peralatan
pemetaan terestris, fotogrametri, digitasi, scanner, dsb.
2. Sub-sistem Database
Digitasi peta dasar pada berbagai wilayah/daerah cakupan dengan berbagai
skala telah dan terus dilakukan dalam rangka membangun sistem database
spasial yang mudah diperbaharui dan digunakan dengan data literal sebagai
komponen utamanya.
3. Sub-sistem Pengolahan Data
Pengolahan data baik vektor maupun raster dapat dilakukan dengan berbagai
software seperti AUTOCAD, ARC/INFO, dll. Pada metode vektor disebut
digitasi sedangkan raster disebut metode overlay. Salah satu karakteristik
software GIS adalah adanya sistem Layer (pelapisan) yang menggabungkan
beberapa unsur informasi (penduduk,jalan, persil tanah, dll).
4. Sub-sistem Penyajian Informasi
Dilakukan dengan berbagai media agar mudah dimanfaatkan pengguna. [6]
Komponen SIG
SIG beroperasi dengan memerlukan komponen-komponen berikut :
1. Orang, yang menjalankan sistem meliputi mengoperasikan, mengembangkan
bahkan memperoleh manfaat dari sistem.
2. Aplikasi, kumpulan prosedur yang digunakan untuk mengolah data menjadi
informasi.
3. Data, data yang digunakan dalam SIG dapat berupa data grafis/spasial berupa
peta, foto udara, citra satelit. Dan data atribut, yaitu data sensus penduduk,
catatan survei, statistik lainnya. SIG juga dikenal adanya basisdata spasial.
4. Software, program komputer yang dibuat khusus dan memiliki kemampuan
pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis dan penayangan data spasial.
5. Hardware, berupa seperangkat komputer yang dapat mendukung
pengoperasian perangkat lunak yang dipergunakan. Termasuk didalamnya
scanner, digitizer, GPS, printer dan plotter. (John E. Harmon, Steven J.
Anderson. 2003)
Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Web (Internet)
SIG merupakan sistem yang dibuat untuk mengintegrasikan data spasial
(peta vektor dan citra dijital), atribut (tabel sistem basisdata), dan properties
penting lainnya. Fungsionalitas SIG yang utama adalah kemampuannya menjawab
hal yang terkait dengan analisis (query).SIG dapat memecahkan masalah analisis
spasial, atribut maupun kombinasinya. Oleh karena itulah, SIG dapat
mengotomatisasikan proses-proses analisis dan pembuatan peta dijital.
Seiring dengan bergesernya waktu, kebutuhan yang bertambah begitu pula
perilaku manusia yang juga cenderung berubah serta didukung teknologi yang
semakin canggih. Hal ini menyebabkan aplikasi SIG mengalami perubahan dalam
konteks lingkungannya, yaitu dari aplikasi stand-alonemenjadi aplikasi berbasis
jaringan atau berbasis internet (web-based). Sehingga aplikasi tersebut dapat
dinikmati oleh pihak lain yang digunakan untuk data sharing, spatial-based
information providerbahkan dapat digunakan sebagai media promosi. Hal inilah
yang menyebabkan banyak pihak termotivasi untuk mengembangkan aplikasi SIG
berbasiskan internet.(Eddy, 2007)
ArcView 3.3
ArcView merupakan salah satu perangkat lunak desktop Sistem Informasi
Geografis dan pemetaan yang telah dikembangkan oleh ESRI. Dengan ArcView,
pengguna dapat memiliki kemampuan untuk melakukan visualisasi, meng-explore, menganalisis data secara geografis.(Eddy, 2002). Kemampuan-kemampuan perangkat SIG ArcView ini secara umum dapat dijabarkan sebagai
berikut :
Pertukaran data.
Melakukan analisis dan operasi-operasi matematis.
Menampilkan Informasi(basisdata) spasial maupun atribut.
Menjawab query spasial maupun atribut.
Melakukan fungsi-fungsi dasar SIG.
Membuat peta tematik.
Berikut tampilan project ArcView.
Project Button
Menuproject
Nama
Project
Command
tipe pada
dokumen
Tipe
Dokumen
ArcView
Gambar 2 : Tampilan Utama ArcView 3.3
Project meupakan window yang paling awal muncul untuk bekerja dengan
ArcView. Menu-menu yang terdapat pada window ini menyediakan fasilitas-failitas untukmengatur project yangakan dibuat.
Pada menu file terdapatpilihan : New, Open, Close, Save, Save as, Extension
,dan Exit.
Pada menu project terdapat pilihan: Properties,Customize, Rename, Delete,
Add table, Import, SQL connect
Pada menu window terdapat pilihan : Tile, Cescade, Show symbol window.
Pada menu help terdapat pilihan : Help topics, How to get help, About
ArcView. (Eddy, 2002)
MapServer
MapServer merupakan aplikasi freeware dan open source yang memungkinkan
kita menampilkan data spasial (peta)diweb. Pada bentuk paling dasar, MapServer
berupa sebuah programCGI (Common Gateway Interface). Programtersebut
akan dieksekusi di web server, dan berdasarkan beberapa parameter tertentu
(terutama konfigurasi dalambentuk file *.map) akan menghasilkan data yang
kemudian akan dikirim ke web browser, baik dalam bentuk gambar peta ataupun
bentuk lain. (Ruslan, 2002).
HTML (Hypertext Markup Language)
HTML (Hyper Text Markup Language) adalah suatu format data yang
digunakan untuk membuat dokumen hypertext yang dapat dibaca dari satu
platform ke platform komputer lainnya tanpa perlu melakukan perubahan apapun.
Dikarenakan dokumen HTML merupakan suatu dokumen teks biasa, sehingga di
platform apapun dokumen tersebut dapat dibaca. Dokumen HTML dibaca oleh
sebuah program browser, browser akan menterjemahkan isi dokumen HTML
menjadi sebuah dokumen yang dapat dibaca oleh pengguna. (Eddy, 2002)
PHP
PHP Hypertext Preprocessor (PHP) merupakan suatu script yang bersifat
yang digunakan untuk membuat sebuah web menjadi lebih menarik, dinamis, dan
interaktif. Dengan PHP kita dapat mengolah data yang diambil dengan sebuah
form, membuat aplikasi-aplikasi tertentu dalam sebuah web, ataupun membuat
database dalam sebuah web.(Betha, 2001)
MySQL
MySQL adalah multi user database yang menggunakan bahasa Structured
Query Language. Database adalah kumpulan data atau segala sesuatu yang
berhubungan dengan data. MySQL adalah salah satu jenis database server yang
sangat terkenal. Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai
dasar untuk mengakses databasenya. Selainitu, MySQL bersifat free (anda tidak
perlu membayar untuk menggunakannya) pada berbagai paltform (kecuali pada
Windows, yang bersifat shareware). (Eddy, 2002)
Macromedia Dreamweaver MX
Macromedia Dreamweaver Mx adalah program aplikasi professional untuk
mengedit HTML secara visual dan mengelola web site serta pages. Karena tampil
secara visual, program aplikasi ini mudah dioperasikan. Fitur-fitur pengeditan
yang ditampilkan secara visual olehMacromedia Dreamweaver MX dapat
mempercepat penambahan desain dan fungsi pada halaman web tanpa harus
menuliskan satu baris kode. Semua elemen di dalam site dapat ditampilkan dan di
drag dari panel-panel (yang terdapat didalam macromedia dreamweaver MX) ke
dalam dokumen secara langsung dan cepat. (Gregorius, 2002)
ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD adalah suatu penyajian data dengan menggunakan Entity dan
Relationship. Merupakan salah satu permodelan data konseptual yang paling
sering digunakan dalam proses pengembangan basisdata bertipe relational. Model
ER sering digunakan sebagai sarana komunikasi antaraperancang basisdata dan
pengguna system selama tahap analisis dari proses pengembangan basisdata
dalam kerangkan pengembangan system informasi secara utuh. Model ER
digunakan untuk mengkonstruksi model data konseptual yang mencerminkan
struktur dan batasan dari basisdata tersebut. (Farid, 2005)
Peta Navigasi
Peta navigasi dapat dianalogikan sebagai diagram alur dalam perancangan
bahasa pemrograman. Peta navigasiberfungsi untuk dapat menggambarkan
dengan jelas hubungan dan rantai kerja seluruh elemen-elemen yang akan
digunakan dalam aplikasi. Dengan peta navigasi, pembuatan sebuah aplikasi dapat
sistematis dan mudah, karena sudah mengetahui alur dari sebuah aplikasi. Peta
navigasi dikelompokkan menjadi 4 struktur yang berbeda, yaitu linier, hirarki, non
linier serta campuran. Pada webgis ini, Penulis menggunakan struktur navigasi
campuran.
PEMBAHASAN
Analisa dan Pembahasan
Untuk membuat webgis daerah pemilihan dan hasil pemilu tahun 2004 dan
2009 pada wilayah DKI Jakarta, sebelumnya terdapat beberapa tahapan yaitu
tahapan analisis dan perancangan. Berikut tahapan-tahapannya :
1. Melakukanpengumpulandata,data diperoleh dari KPUD (Komisi Pemilihan
Umum Daerah) DKI Jakarta. Data tersebutberupadata hasil pemilu legislatif,
pilpres I, pilpres II, mutasi, tambahan, dan jumlah TPS pada pemilu 2004,
serta data pemilih tetap untuk pemilu 2009
2. Setelah data diperoleh, dilakukan analisispada data tersebut. Kemudiandata
tersebut dikelompokkan ke dalamtabel-tabel.
3. Pada tahap perancangan, yang pertama dibuat adalah struktur navigasi webgis.
Berikut struktur navigasi webgisdaerah pemilihan danhasil pemilu tahun
2004 dan 2009 pada wilayah DKI Jakarta :
HalamanUtama
Peta Partai Profil Home
Informasi
mengenai
website
KPU
Parpol 2004
Pencarian
Parpol 2009
Keterangan Parpol Keterangan Parpol
Gambar 3: Struktur navigasi WebGIS
4. Selanjutnya membuat perancangan desain antar muka. Berikut merupakan
tampilan antar muka pada halaman peta :
1
4 Tools
5
2
3
7 Query
6 Legenda
Informasi
8
JUDUL LOGO LOGO
Gambar 4 : Desain antar muka halaman Peta
Halaman Peta merupakan halaman inti dalamWebGIS pemilu ini. Berikut
keterangan dari halaman map pencarian :
(1) : Navigasi
(2) : Combo Box1ke Peta Pemilihan 2004
(3) : Combo Box2 ke Peta Pemilihan 2009
(4) : Tools berisi tools untuk memperbesar (ZoomIn), memperkecil
(Zoomout), Resize(Zoom All), Merubah koordinat peta(Recenter),
dan melihat informasi peta (Query)
(5) : Peta yang ditampilkan
(6) : Legenda Peta berisi keterangan gambar peta
(7) : Query menampilkan informasi hasil query peta
(8) : Informasi menampilkan informasi keterangan hasil pemilu sesuai
dengan wilayah yang inigin di tampilkan.
5. Langkah selanjutnya membuat perancangan basis data, dimulai dengan
melakukan identifikasi semua kebutuhan pengguna yang berhubungan dengan
basisdatanya serta pengumpulan dari semua data dan informasi yang
diperlukan. Lalu mengidentifikasi semua kemungkinan entitas yang ada,
kemudian disajikan dalam bentuk ERD.
Implementasi
Pembuatan webgis ini, menggunakan perangkat lunak ArcView 3.3 untuk
membuat peta dan Macromedia Dreamweaver MX. Berikut tahapan
pembuatannya :
1. Langkah pertama yang dilakukan adalah proses digitasi peta dengan cara
memilih menu pulldown “View | Add Theme Æ “Add Theme”.Kemudian,
arahkan kursor pada direktori dimanafile yang akan ditampilkan berada.
Setelah itu baru bisa memulai prosesdigitasi dengan menggunakan metode on
screen digitizing. Mulai dari wilayah, batas kotamadya/kabupaten, dan batas
kecamatan.
Gambar 6 : Tampilan Dialog Add Theme
3. Data yang di representasikan pada peta hanya berupa data spasial polygon.
Data tersebut yaitu wilayah DKI Jakarta yang terdiri dari 5 kotamadya dan 1
Kabupaten Administratif yaitu KotamadyaJakarta Utara, Jakarta Pusat,
Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Kabupaten Kepulauan
Seribu. Cara membuatnya adalah tambahkan themeyang baru dengan memilih
menu pulldown “View | New Theme”, ketika seperti gambar dibawah ini :
Gambar 7 : Tampilan New Theme Polygon
4. Untuk membuat batas kecamatan menggunakan cara yang samadengan
membuat wilayah kotamadya/kabupaten yaitu dengan menambahkan theme.
Caranya yaitu klik menu view | New theme-> Polygon. Kemudian tentukan
file direktori untuk menyimpan theme yang baru dibuat. Berikut hasil digitasi
theme polygon untuk batas wilayah kecamatan di setiap kotamadya/kabupaten
Gambar 8 : Hasil Digitasi bataskecamatan di wilayah kotamadya
5. Setelah proses pendigitasian, berikutnya membuat tabel pada ArcView dengan
menambahkan sejumlah fieldsyang diperlukan. Cara untuk menambah field
dari tabel atribut yaitu dengan meng-aktifkan terlebih dahulu view dan theme
yang akan ditambah field-nya, Kemudian gunakan menu pulldown“theme |
table” atau langsung meng-klik icon ( ) “Open theme table”. Untuk
menambah field pilih menu pulldown“table | start Editing”kemudian pilih
menu pulldown “Edit | Add Field” hingga kotak dialognya muncul seperti
gambar dibawah ini :
Gambar 9 : Tampilan Field Definition
Lalu tambahkan field kode_kab dengan tipe datanya string dan lebarnya
20, kemudianisikan data-data sesuai dengan fieldyang diperlukan ke dalam tabel,
maka akan hasilnya akan terlihat padagambar dibawah ini. Cara ini dilakukan
untuk semua file hasil digitasi peta yang sudah dilakukan.
Gambar 10 : Tampilan Atributes Theme
6. Untuk memproses file .shp yang merupakan hasil digitasi peta dalam ArcView
yang akan dijalankan dalamweb browser mapserver yang digabungkan
penggunaanya dengan PHP dan HTML. Mapserver menggunakan file *.Map
sebagai file konfigurasi peta.. Berikutpenggalan script untuk menampilkan
Peta Daerah Pemilihan Pemilu DKI Jakarta :
Gambar 11 : Penggalan Script *.Map
7. Pembuatan basis data web GIS ini, menggunakan phpMyAdmin. Pertama
membuat namadari database. Caranya yaitu, isikan box pada create
new database -> create. Kemudian create tabel, isikan namadan field
tabel tersebut, ulangi langkah yang samauntuk membuat tabel yang baru.
Berikut tampilan database beserta namatabel dan field yang
digunakan pada webGIS ini :
Gambar 12 : TampilanStruktur Database kpu
8. Membuat Halaman Website
Dalamwebsite ini semua halaman dan file-file yang dibutuhkan seperti
berkas php dan html, dibuat dengan menggunakan script editor
dreamweaver MX. Untuk membuatnya terlebihdahulu aktifkan aplikasi
dreamweaver MX. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Pilih Program dari menu Start.
Pilih Macromedia dreamweaver MX.
Pada tampilan awal terdapat pilihancreate new, lalu klik PHP.
Setelah melakukan pemilihan jenis file yang akan dikerjakan,
kemudian masukkan kode programuntuk halaman yang diperlukan diatas.
Dan dibuat sesuai dengan perencanaan dan perancangan.
Berikut tampilan peta pada WebGISdaerah pemilihan dan hasil pemilu 2004
dan 2009 untuk wilayah DKI Jakarta :
Gambar 13:Tampilan Halaman Peta
Apabila mengklik link pemilu 2004, pada bagian kanan peta terdapat
pilihan daerah dan hasil pemilu, user dapat memilih daerah dan hasil pemilu
sesuai dengan yang diinginkan, maka akan terproses selanjutnya peta akan
menunjukkan daerahterpilihbegitujuga informasi yang terdapat di dalamnya.
Salah satu contoh proses yang terdapat padalink pemilu 2004 dapat di lihat pada
di bawah ini :
Gambar 14 : Tampilan Link Pemilu 2004
Tools Query digunakan untuk menampilkan informasi mengenai satu
daerah yang ingin di tampilkan. Cukup dengan mengaktifkan tools Query, dan
mengklik peta pada daerah yang diinginkan. Maka akan tampil informasi yang
berkaitan dengan daerah yang telah di pilih. Daerah yang di klik / di pilih akan di
tunjukkan dengan perubahan warna kuning pada dasar petanya. Berikut contoh
salah satu penggunaan tools Query pada Pemilu 2004:
Gambar 15 : Tampilan Penggunaan Query
Evaluasi
Setelah tahapan implementasi maka tahap selanjutnya adalah tahap evaluasi,
diantaranya:
1. Hasil analisis dari implementasi web SIG Daerah Pemilihan dan Hasil Pemilu
Pada Wilayah DKI Jakarta adalah semua fungsi-fungsi dalam sistem sudah
berjalan dengan semestinya dan sesuai dengan rancangan yang diharapkan.
2. Evaluasi jawaban responden, dimana responden merupakan pegawai dari
Kantor KPU Pusat dan KPUD DKI Jakarta, karyawan IT pada beberapa
perusahaan, beberapa anggota partai politik, orang sipil, dan beberapa teman,
setelah menggunakan Web SIG Daerah Pemilihan dan Hasil Pemilu Pada
Wilayah DKI Jakarta maka didapatkan hasil respon dari pengisian kuisioner.
Dengan Skala pengukuran adalah SS (Sangat Setuju), S (Setuju), N (Netral),
TS (Tidak Setuju) dan STS (Sangat Tidak Setuju).
3. Dari hasil respondasi dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Tampilan
webgis menarik dan jelas lebih dari 60%responden. Selain itu, informasi yang
ada pada WebGis mencukupi dan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan
user sebanyak lebih dari 62% yang menyatakan setuju. Tampilan peta yang
menarik dan mudah dipahami sebesar lebih dari 62% responden yang
menyatakan setuju. Data yang ada padawebGis akurat dan responden puas
dengan keakuratan data yang ada sebanyak lebih dari 70%. Navigasi pada
WebGis sudah baik dan navigasi membantu user serta memungkinkan user
baru berinteraksi dengan efektif didukung oleh lebih dari 53% responden.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Setelah melakukan tahap implementasi yaitu pengujian WebGIS dan
menyebarkan angket untuk mengumpulkan jawaban responden mengenai
WebGIS Daerah Pemilihan dan hasil Pemilu tahun 2004 dan 2009 Pada wilayah
DKI Jakarta, dapat disimpulkan bahwa WebGIS sudah berjalan dengan baik dan
dapat menampilkan fungsi-fungsi sesuaidengan rancangan yang diharapkan
Penulis pun menyadari adanya beberapakekurangan pada WebGis ini, di
antaranya tampilan WebGis kurang dipadukan dengan flash agar lebih interaktif,
selain itu data pemilu kurang terinci sampai ke tingkatan nama pemilih.
Semoga adanya webGIS ini dapat memberikan kemudahan bagi banyak
pihak untuk mengetahui daerah penyebaran pemilu yang berada di wilayah
provinsi DKI jakarta. Pihak-pihak tersebut di antaranya, KPU dan KPUD DKI
Jakarta dalam mengelola data pemilu berupa hasil pemilu dan penyebaran data
pemilih tetap. Anggota partai politik juga dapat memanfaatkan webgis ini untuk
mengetahui penyebaran masa pendukung partainya. Sehingga mereka dapat
mengambil keputusan untuk melakukan kampanye pada daerah yang di lihat
banyak mendukung partainya. Selain itu, masyarakat luas dapat mengetahui
rekapitulasi yang akurat mengenai hasil pemilu di setiap putaran.
Saran
Penulis menyadari pembuatan Web Sistem Informasi Geografis Daerah
Pemilihan dan hasil Pemilu tahun 2004 dan 2009 Pada wilayah DKI Jakarta ini
masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan kemampuan dan data yang
dimiliki penulis. Oleh karena itu masih banyak yang harus dikembangkan dalam
web SIG ini, seperti kurang terincinya batasan masalah hanya sampai ke tingkatan
kecamatan, menampilkan informasi atau jurnal yang berkaitan dengan pemilu di
Indonesia, dan lain sebagainya.
Untuk itu diharapkan untuk pengembangan yang ada sekarang, pembaca
dapat mengembangkan serta menyempurnakan lagi web yang sudah ada ini
sehingga nantinya akan lebih berguna, terutama untuk pemilihan umum yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Eddy Prahasta, Membangun Aplikasi Web-Based GIS dengan MapServer,
Informatika, Cetakan Pertama, Bandung, 2007.
[2] Eddy Prahasta, Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis,
Informatika, Cetakan Pertama, Bandung, 2002.
[3] Ruslan Nuryadin., Panduan Menggunakan MapServer, Informatika,
Cetakan Pertama, Bandung, 2005.
[4] Sidik B,Pemograman WEB dengan PHP, Informatika, Cetakan Pertama,
Bandung, 2004.
[5] Eddy Prahasta, Sistem Informasi Geografis Tutorial ArcView, Informatika,
Bandung, cetakan pertama, 2002.
[6] Gregorius Agung, Macromedia Dreamweaver, PT Elex Media Komputindo,
cetakan ketiga, Jakarta, 2002.
[7] http://www.ilmukomputer.com(20 Agustus 2008)
[8] http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Sistem_Informasi_Geografis (1
Oktober 2008)
[9] http://www.maptools.org/ms4w/index.phtml (1Oktober 2008)
[10]
Cara Membuat WebGis Dengan Gis Cloud
postingan kali ini saya masih membahas tetang pembuataan map berbasis web nah kali isaya akan menggunakan GIS Cloud yang menyediakan layanan hosting data spasial, dengan fasilitas tertentu seperti pilihan base map dari berbagai vendor, pemanggilan data via sql, dan menu lain yang dapat dinikmati user secara free maupun purchase. Selanjutnya hasil peta tadi dapat disajikan pada halaman web atau blog. Berikut sedikit eksplorasi tentang penggunaan GIS Cloud untuk pembuatan peta berbasis web.
MEMBANGUN GEODATABASE DI ARCGIS 10
Berikut adalah tahapan membangun geodatabase di ArcGIS 10 :
Membuat Geodatabase.
Buka ArcCatalog kemudian pada klik kanan pada folder yang telah kita tentukan pilih New–> File Geodatabase atau Personal Database. Read More
PENGINDRAAN JARAK JAUH DALAM SISTEMATIS GEOGRAFI
I. Sistem Geografi
Sistem geografi merupakan langkah selanjutnya setelah proses pengindraan jauh dalam rangkaian pengolahan informasi geografi. Citra yang diperoleh melalui pengindraan jauh merupakan data dasar atau input yang selanjutnya diolah dan disajikan oleh sistem geografi. Posisi data dalam citra pengindraan jauh dapat dikoreksi kembali dalam sistem geografi. Dengan demikian, integrasi antara data pengindraan jauh dengan sistem geografi akan memperoleh informasi yang optimal sebagai data pemanfaatan wilayah.Pada awalnya, pengindraan jauh dan sistem geografi dikembangkan secara terpisah. Tenaga ahli di bidang pengindraan jauh mengembangkan sistem sensor dan metode pengolahan citra, sedangkan ahli sistem geografi akan lebih mengenal prinsip-prinsip proyeksi peta, analisis keruangan, dan rancang bangun data dasar keruangan. Walaupun keduanya berbeda dalam orientasi kerja, tetapi baik ahli pengindraan jauh maupun sistem geografi, sama-sama perlu mengerti kondisi dan informasi keruangan yang dikumpulkannya, seperti ikhwal hutan, geologi perencanaan jalan raya, dan sebagainya.
II. HUBUNGAN PENGINDRAAN JAUH DENGAN SISTEM GEOGRAFI :
Cara mendigitasi Peta di ArcGIS ArcMap
CARA MEMBUAT WEBGIS DENGAN CARTODB
Selamat sore agan-agan sekalian di sore yang mendung ini saya sempatkan diri utuk memposting , nah postingan ini merupakn lanjutan dari postingan saya minggu lalu membuat peta situ dengan MapBox, nah tulisan kali ini saya akan membahas tentang cara membuat webgis yang mudah untuk di pelajari . ada banyak seklai situs yang menyediakan pembuat map tapi saya tertaik dangan situs ini karna menunya yang userFrinedly dan fiturnya terbilang sangaat lengkap selain itu situs ini memberikan kemudahan yang cukup banyak sakali .udah pada penasaran oke kita langsung TKP
Tips Cara Menghemat Baterai Laptop
Tips Cara Menghemat Baterai Laptop
1. Cara Menghemat Baterai dengan Memilih Skema Daya
Pemilihan skema daya dalam laptop kita sangat penting karena bisa membantu dalam menghemat penggunaan baterai.
Caranya: